Friday 9 March 2012

Cinta atau Nasfu ? ?

Assalammualaikum to all reader yang membca entry kali neh . Yang bertajuk Cinta atau Nafsu ! Izinkan aku Kechik Moshiro untuk berbicara serba sedikit apa yang aku tahu . Sebab aku pun manusia biasa . Yang pernah berbuat silap .
C.I.N.T.A
Cinta.
Sayang.
Suka.
Minat.
Tangkap cintan.
Dan pelbagai lagi istilahnya ini menjurus kepada perasaan 'syok' seseorang kepada seseorang yang lain.
Rata-rata yang sering membicarakan soal CINTA atau lebih tepat lagi di sini cinta sesama makhluk yang berlawanan jenis ini adalah dari kalangan remaja.
Remaja dan Cinta. Ibarat isi dengan kuku. Bagai tidak dapat dipisahkan. Namanya remaja 'surely have an experience about LOVE'! Betul ta apa yang aku cakap neh ? 

Namun, adakah kita benar-benar faham dengan istilah cinta ini?
Adakah CINTA atau ia hanya NAFSU (keinginan hati) semata-mata?
Kenapa di sini saya kaitkan antara nafsu dan cinta?


Dalam Islam mengajar uda dan dara bagaimana untuk cinta dan berkasih sayang.  Islam is perfect! Soal cinta pun ada.
Buktinya:
Dalam sebuah hadith diterangkan, sesungguhnya Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda maksudnya:
"Allah SWT berfirmaan pada hari kiamat: "Dimana orang-orang yang menjalin rasa cinta kerana Aku ? Hari ini pada saat tidak ada lagi naungan apapun kecuali naungan-Ku, maka akan Aku naungi mereka di bawah naungan-Ku. Ada sebanyak tujuh kelompok dari mereka itu yang mendapat perlindungan Allah di saat tidak ada perlindungan lain pada hari itu kecuali perlindungan-Nya saja.
Sebagaimana diriwayatkan Asy Syaikhani bahawa di antara yang tujuh kelompok itu adalah dua orang yang menjalin cinta kerana Allah, berkumpul kerana Allah dan berpisah juga kerana Allah. (Ibnu Hibban dan Hakim dari Anas ra)
Cinta kerana Allah ini sudah pastinya dihiasi dengan ketaatan terhadap setiap suruhan Allah dan menjauhi segala larangan-NYA.
Cinta yang halal bagi seorang lelaki dan perempuan adalah melalui pernikahan.
Dari Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam setelah memuji Allah dan menyanjung-Nya bersabda: "Tetapi aku sholat, tidur, berpuasa, berbuka, dan mengawini perempuan. Barangsiapa membenci sunnahku, ia tidak termasuk ummatku." Muttafaq Alaihi.
Persoalan yang ingin aku lontarkan di sini adalah:
Pernikahan yang bagaimana?
Adakah cukup dengan perasaan 'suka-suka'?

Lalu bagaimanakah? Adakah anda bersedia menetapkan hati agar mencinta si dia hanya kerana Allah?

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia."  Muttafaq Alaihi dan Imam Lima.
The answer is :
Mencintai seseorang di sisi Islam bukanlah "dari mata turun ke hati" tetapi ianya dari IMAN.
Cinta yang berlandaskan material semata belum tentu mendapat redho Allah.
Cinta yang selalu mengutamakan "apa yang dirasa oleh hati" tanpa berbalik kepada persoalan agama inilah yang selalu membawa kecundang di kemudian hari.
Tetapi, jika yang mendahului cinta itu adalah iman dan 'ilmu agama yang sentiasa mendorong 'aqal agar bijak memilih pasti Allah sentiasa meredhoi perasaan yang wujud itu.

0 comments:

Post a Comment

 
;